Tesesat di jalur torean gunung rinjani
Pendaki gunung rinjani
Tersesat di jalur torean gunung rinjani.
Bermula pada saat kami bertiga memiliki planning untuk mendaki gunung terindah di indonesia atau surga nya pendaki yaitu gunung rinjani.
Sebulan keberangkatan kami melalakukan meeting route tour in lombok and bali setiap minggu nya, dari mulai dari awal tiba sampai akhirnya pulang kembali ke rumah masing-masing, di setiap pertemuan itu d bahas dari A s/d Z.
Disitu ada point penting yang sudah membuat aku merasa ragu karna salah satu teman ku yaitu ical roban mengajak naik dari jalur sembalun dan turun melewati jalur torean, alasan aku ragu adalah karna sudah terkena sugesti dari blog-blog teman2 yang saya baca mengenai jalur torean.
Dan singkat cerita tiba saat nya kami terbang dari pekanbaru pada tanggal 11 April 2017 sampai nya di lombok kami sudah di sambut oleh jasa travel yang sudah kami booking jauh hari untuk mengantar jemput kami ke besecamp hingga ke kaki gunung rinjani.
Dan sampai di basecamp pun si wak ical robani terus mengatakan torean men torean men...hingga sampai ke telinga kapten sebutan sahabat yang menjemput kami dari bandara ke basecamp, dan beliau pun me recom kan kami untuk turun jalur torean sambil bercerita tentang surga yang tersembunyi di jalur tersebut yang membuat si wak ical roban ni makin menggebu semangat nya untuk tetap mencoba jalur tersebut.
Dan keesekan harinya tiba lah saat nya kami melakukan tracking menuju puncak rinjani dan disini kami bertemu dengan sahabat polisi pecinta alam (POLPALA) dari makasar dan satu orang mahasiswa UGM rifki ulfa yang ingin bergabung bersama kami dalam pendakian ini, rifki ulfa ini awal nya kami berkenalan melalui twitter karna wak ical roban memposting ajakan mencari barengan untuk mendaki rinjani.
Pada saat awal pendakian yang berjumlah 7 orang kami merasa seolah sudah berkenalan lama, bercanda lepas dan ketawa lepas seolah kami tidak memiliki masalah...hehhehehe.
Dan sampai nya kami di pos 2 kami bertemu lagi dengan bule dari Rusia yg bernama demetri lavep, bule ini ternyata hanya naik bermodalkan tenda dan sebotol air minum di tambah sebungkus roti dan rokok, karna kami merasa khawatir maka kami memutus kan untuk barengan dengan beliau ini. sampai nya kami di pos 3 kami memutuskan untuk mendirikan tenda karna waktu sudah pukul 17:30 wita. kami bersiap untuk memasak untuk malam dan aneh nya mister demetri atau kami sebut mister bima ini tidak mau di ajak makan neliau mengatakan kalau saya makan malam perut saya sakit, heheheheh aneh ya.? tau gx sahabat mister bima ini tidur nya tidak pakek sleping bag weihhh keren kan.? hahhaha dan ternyata di kampung dia minus derajat calciul. Pantasan beliau kuat.
Kan keesokam harinya setelah sarapan pagi kami melanjutkan perjalanan menuju pelawangan dan mister bima ini setelah melewati bukit penyesalan beliau mau naik lebih dulu karna beliau mau turun lagi hari itu juga..hehehhe.
Tinggal lah kami bertujuh lagi yaitu saya sendiri,ical roban,eko prima saputra (Pekanbaru) ,rifki ulfa (jawa barat) agam,aris,ervin (POLPALA)
kami melanjutkan perjalanan seru ini menuju tempat impian kami dan setibanya di pelawangan kami pun mendirikan camp lagi karna sudah hampir magrib.
Pada pukul 02:00 wita dinihari kami melnjut kan summit attack dan singkat cerita kami turun dari summit dan tiba di pelawangan skitar pukul 14:30 wita.
Tiba di pelawangan tu kami berdiskusi lagi berempat karna keinginan teman saya ini ingin menuruni jalur torean dan setelah sholat magrib kami pun bergerak menuju sagara anak untuk melanjutkan camp dan mancing mania di danau sagara anak.
Dan setibanya d sagara anak teman saya pun masih keras dengan niat nya untuk melewati jalut torean, padahal kami sudah bertanya sama porter2 dan juga guide rinjani,mereka juga mengatakan bahwa jalur torean ini sangat berbahaya dan tidak di sarankan untuk lewat sana, tapi si wak ical roban ini masih saja nekat dan pada akhir nya pada malam kami camp di sagara anak membuat kesepakatan bahwasannya jika malam itu hujan kami akan turun melewati jalur senaru dan jika tidak hujan maka tetap jalur torean...hahahaha dan disitu saya berdoa dalam hati jikalau jalur ini berbahaya bagi kami tolong hujan lah tapi jika jalur ini aman mohon cerahkan lah.
Dan akhir nya tidak ada hujan sama sekali, maka kami turun lah melewati jalur torean dan kawan-kawan dari sulawesi turun melewati sembalun kembali..disinilah kami mulai berpisah karna beda jalur.
Pada pukul 14:30 wita kami mulai bergerak turun dan dalam perjalanan turun masih asyik dan enjoy aja karna kami di suguhkan oleh pemandangan yang luar biasa.
Jalur ini juga termasuk jalur yang extream dan memiliki kontur yang berbeda beda, oleh sebab itu kita harus berhati-hati untuk melewati jalur ini.
Awal mula kami tersesat adalah saat kami berada di sungai pertama kami jumpai setelah dari sagara anak.
kami selalu d buntuti oleh gerombolan kera,disini kami tidak mengira bahwa jalur nya menyebrangi sungai tersebut dengan menggunakan webbing karna arus sungai terlalu deras dan dalam.
Di titik ini sudah aman berkat kekompakan team.
Selanjut nya kami melanjutkan tracking yang singkat cerita nya kami telah berada di jalur yang membingungkan karna jalur tersebut tidak ada bekas kaki manusia, yang ada cuma aliran sungai dan bekas jalur binatang disini saya mulai merasa takut dan saya mengajak duduk sejenak sambil berdiakusi karna sudah mondar mandir mencari jalur nya, dan pada akhir nya kami memutuskan untuk kembali ke atas dan akhir nya dari atas kami melihat ada seperti jalur yang ternyata jalur tersebut menanjak ke atas bukit dan di titutupi savana yang begitu luas. disini dah lumayan lega karna hari msih skitar pukul 17:00 wita. dan setiba nya pada saat malam hari sekitar pukul 19:30 wita kami menemukan 2 jalur bercabang.
Jalur satu mengarah ke atas sedang kan jalur yang satunya lurus arah kedepan tapi aneh nya jalur ini di tutup dan disilang pakek kayu-kayu disini saya tambah deg deg karna terbayang film air terjun pengantin...hahhahahah terlalu banyak nonton kali ya😁
Akhir nya kami memutuskan untuk mengikuti jalur yang mengarah ke atas disini tenaga terkuras karna asyik menuruni sekarang kembali menanjak kami terus berjalan sambil berdoa kepada sang pencifta agar kami selalu di berikan kesehatan dan keselamatan, kami terus melangkah dan kami yakin itu adalah jalan yang benar karna kami banyak menemukan bungkus permen bungkus indomi dan juga puntung rokok d jalur ternyata sampah dan vandalis juga dapat membantu kita saat tersesat.
Jam sudah menunjukkan pukul 20:30 perut sudah mulai terasa lapar logistick yang tersisa cuma satu kaleng sarden, akhirnya kami buka sarden tersebut yang awal nya ingin kami masak tapi mengingat waktu sudah malam maka kami makan mentah sarden kami bagi 4 dan minuk banyak2 supaya kenyang,tapi tetap tidak lama kemudian perut tidak bisa d bawak kompromi😂kami terus melanjutkan perjalanan yang rasa nya sangat melelahkan karna senter kami kehabisan batray di tambah badan sudah terasa lelah di tambah pikiran sudah tidak menentu lagi.
Tapi team yang di pimpin oleh eko prima saputra memutuskan agar terus berjalan satu jam lagi apabila kita tidak menemukan tanda-tanda kita sampai maka kita tegak camp pada saat itu sudah pukul 21:00 wita akhir nya kami sepakat dan setelah berjalan satu jam kami kembali berdiskusi untuk segera menambah waktu satu jam lagi apa bila pada waktu jam 23:00 tidak menemukan rumah penduduk maka sepakat untuk camp dan akhir nya kami semua menyepakati terus berjalan walau kaki sudah pada keram jalan sudah seperti jalan robot😅 tapi tekat akan tetap keluar dari hutan yang sangat lebat itu mengingat cacing sudah demo😂 dan alhamdulillah kami skitar jam 23:00 kami menemukan tanda kehidupan dan di sambut dengan gong gongan anjing penduduk dan alhamdulillah rasa legah rasa senang letih dan kaki yang seperti robot terasa sembuh dan hilang seketika.
Sujud sukur kami di halaman masjid sembari menunggu jemputan dari kapten atau mobil yang sudah kami booking untuk antar jemput kami.
Sekian.........
Salam satu hobby
Salam lestari
Tersesat di jalur torean gunung rinjani.
Bermula pada saat kami bertiga memiliki planning untuk mendaki gunung terindah di indonesia atau surga nya pendaki yaitu gunung rinjani.
Sebulan keberangkatan kami melalakukan meeting route tour in lombok and bali setiap minggu nya, dari mulai dari awal tiba sampai akhirnya pulang kembali ke rumah masing-masing, di setiap pertemuan itu d bahas dari A s/d Z.
Disitu ada point penting yang sudah membuat aku merasa ragu karna salah satu teman ku yaitu ical roban mengajak naik dari jalur sembalun dan turun melewati jalur torean, alasan aku ragu adalah karna sudah terkena sugesti dari blog-blog teman2 yang saya baca mengenai jalur torean.
Dan singkat cerita tiba saat nya kami terbang dari pekanbaru pada tanggal 11 April 2017 sampai nya di lombok kami sudah di sambut oleh jasa travel yang sudah kami booking jauh hari untuk mengantar jemput kami ke besecamp hingga ke kaki gunung rinjani.
Dan sampai di basecamp pun si wak ical robani terus mengatakan torean men torean men...hingga sampai ke telinga kapten sebutan sahabat yang menjemput kami dari bandara ke basecamp, dan beliau pun me recom kan kami untuk turun jalur torean sambil bercerita tentang surga yang tersembunyi di jalur tersebut yang membuat si wak ical roban ni makin menggebu semangat nya untuk tetap mencoba jalur tersebut.
Dan keesekan harinya tiba lah saat nya kami melakukan tracking menuju puncak rinjani dan disini kami bertemu dengan sahabat polisi pecinta alam (POLPALA) dari makasar dan satu orang mahasiswa UGM rifki ulfa yang ingin bergabung bersama kami dalam pendakian ini, rifki ulfa ini awal nya kami berkenalan melalui twitter karna wak ical roban memposting ajakan mencari barengan untuk mendaki rinjani.
Pada saat awal pendakian yang berjumlah 7 orang kami merasa seolah sudah berkenalan lama, bercanda lepas dan ketawa lepas seolah kami tidak memiliki masalah...hehhehehe.
Dan sampai nya kami di pos 2 kami bertemu lagi dengan bule dari Rusia yg bernama demetri lavep, bule ini ternyata hanya naik bermodalkan tenda dan sebotol air minum di tambah sebungkus roti dan rokok, karna kami merasa khawatir maka kami memutus kan untuk barengan dengan beliau ini. sampai nya kami di pos 3 kami memutuskan untuk mendirikan tenda karna waktu sudah pukul 17:30 wita. kami bersiap untuk memasak untuk malam dan aneh nya mister demetri atau kami sebut mister bima ini tidak mau di ajak makan neliau mengatakan kalau saya makan malam perut saya sakit, heheheheh aneh ya.? tau gx sahabat mister bima ini tidur nya tidak pakek sleping bag weihhh keren kan.? hahhaha dan ternyata di kampung dia minus derajat calciul. Pantasan beliau kuat.
Kan keesokam harinya setelah sarapan pagi kami melanjutkan perjalanan menuju pelawangan dan mister bima ini setelah melewati bukit penyesalan beliau mau naik lebih dulu karna beliau mau turun lagi hari itu juga..hehehhe.
Tinggal lah kami bertujuh lagi yaitu saya sendiri,ical roban,eko prima saputra (Pekanbaru) ,rifki ulfa (jawa barat) agam,aris,ervin (POLPALA)
kami melanjutkan perjalanan seru ini menuju tempat impian kami dan setibanya di pelawangan kami pun mendirikan camp lagi karna sudah hampir magrib.
Pada pukul 02:00 wita dinihari kami melnjut kan summit attack dan singkat cerita kami turun dari summit dan tiba di pelawangan skitar pukul 14:30 wita.
Tiba di pelawangan tu kami berdiskusi lagi berempat karna keinginan teman saya ini ingin menuruni jalur torean dan setelah sholat magrib kami pun bergerak menuju sagara anak untuk melanjutkan camp dan mancing mania di danau sagara anak.
Dan setibanya d sagara anak teman saya pun masih keras dengan niat nya untuk melewati jalut torean, padahal kami sudah bertanya sama porter2 dan juga guide rinjani,mereka juga mengatakan bahwa jalur torean ini sangat berbahaya dan tidak di sarankan untuk lewat sana, tapi si wak ical roban ini masih saja nekat dan pada akhir nya pada malam kami camp di sagara anak membuat kesepakatan bahwasannya jika malam itu hujan kami akan turun melewati jalur senaru dan jika tidak hujan maka tetap jalur torean...hahahaha dan disitu saya berdoa dalam hati jikalau jalur ini berbahaya bagi kami tolong hujan lah tapi jika jalur ini aman mohon cerahkan lah.
Dan akhir nya tidak ada hujan sama sekali, maka kami turun lah melewati jalur torean dan kawan-kawan dari sulawesi turun melewati sembalun kembali..disinilah kami mulai berpisah karna beda jalur.
Pada pukul 14:30 wita kami mulai bergerak turun dan dalam perjalanan turun masih asyik dan enjoy aja karna kami di suguhkan oleh pemandangan yang luar biasa.
Air terjun panimbungan
Bukit savana
Saat break di atas bukit
Air terjun di jalur torean
Jalur torean ini adalah jalur adat masyarakat yang menganut agama hindu dan jalur ini digunakan untuk jalur alternatif masyarakat untuk melakukan acara adat di danau sagara anak.
Awal mula kami tersesat adalah saat kami berada di sungai pertama kami jumpai setelah dari sagara anak.
kami selalu d buntuti oleh gerombolan kera,disini kami tidak mengira bahwa jalur nya menyebrangi sungai tersebut dengan menggunakan webbing karna arus sungai terlalu deras dan dalam.
Di titik ini sudah aman berkat kekompakan team.
Selanjut nya kami melanjutkan tracking yang singkat cerita nya kami telah berada di jalur yang membingungkan karna jalur tersebut tidak ada bekas kaki manusia, yang ada cuma aliran sungai dan bekas jalur binatang disini saya mulai merasa takut dan saya mengajak duduk sejenak sambil berdiakusi karna sudah mondar mandir mencari jalur nya, dan pada akhir nya kami memutuskan untuk kembali ke atas dan akhir nya dari atas kami melihat ada seperti jalur yang ternyata jalur tersebut menanjak ke atas bukit dan di titutupi savana yang begitu luas. disini dah lumayan lega karna hari msih skitar pukul 17:00 wita. dan setiba nya pada saat malam hari sekitar pukul 19:30 wita kami menemukan 2 jalur bercabang.
Jalur satu mengarah ke atas sedang kan jalur yang satunya lurus arah kedepan tapi aneh nya jalur ini di tutup dan disilang pakek kayu-kayu disini saya tambah deg deg karna terbayang film air terjun pengantin...hahhahahah terlalu banyak nonton kali ya😁
Akhir nya kami memutuskan untuk mengikuti jalur yang mengarah ke atas disini tenaga terkuras karna asyik menuruni sekarang kembali menanjak kami terus berjalan sambil berdoa kepada sang pencifta agar kami selalu di berikan kesehatan dan keselamatan, kami terus melangkah dan kami yakin itu adalah jalan yang benar karna kami banyak menemukan bungkus permen bungkus indomi dan juga puntung rokok d jalur ternyata sampah dan vandalis juga dapat membantu kita saat tersesat.
Jam sudah menunjukkan pukul 20:30 perut sudah mulai terasa lapar logistick yang tersisa cuma satu kaleng sarden, akhirnya kami buka sarden tersebut yang awal nya ingin kami masak tapi mengingat waktu sudah malam maka kami makan mentah sarden kami bagi 4 dan minuk banyak2 supaya kenyang,tapi tetap tidak lama kemudian perut tidak bisa d bawak kompromi😂kami terus melanjutkan perjalanan yang rasa nya sangat melelahkan karna senter kami kehabisan batray di tambah badan sudah terasa lelah di tambah pikiran sudah tidak menentu lagi.
Tapi team yang di pimpin oleh eko prima saputra memutuskan agar terus berjalan satu jam lagi apabila kita tidak menemukan tanda-tanda kita sampai maka kita tegak camp pada saat itu sudah pukul 21:00 wita akhir nya kami sepakat dan setelah berjalan satu jam kami kembali berdiskusi untuk segera menambah waktu satu jam lagi apa bila pada waktu jam 23:00 tidak menemukan rumah penduduk maka sepakat untuk camp dan akhir nya kami semua menyepakati terus berjalan walau kaki sudah pada keram jalan sudah seperti jalan robot😅 tapi tekat akan tetap keluar dari hutan yang sangat lebat itu mengingat cacing sudah demo😂 dan alhamdulillah kami skitar jam 23:00 kami menemukan tanda kehidupan dan di sambut dengan gong gongan anjing penduduk dan alhamdulillah rasa legah rasa senang letih dan kaki yang seperti robot terasa sembuh dan hilang seketika.
Sujud sukur kami di halaman masjid sembari menunggu jemputan dari kapten atau mobil yang sudah kami booking untuk antar jemput kami.
Sekian.........
Salam satu hobby
Salam lestari
Komentar
Posting Komentar