Wanita baju merah setengah badan di gunung talang

Pada tahun 2018 silam kami melakukan pendakian bersama anggota komunitas penggiat alam, dan awal mula kami berencana melakukan pendakian tersebut berjumlah 7 orang, tapi dengan banyak nya minat dari kawan-kawan komunitas maka berjumlah 20 orang. dan tibalah saat nya kami berangkat tanggal 15 agustus 2018 pada bagda asar. sebelum memulai perjalanan kami melakukan brefing di BaseCamp dan menerangkan hal-hal yang dilarang saat melakukan pendakian, setelah itu barulah kami memulai perjalanan dari BaseCamp komunitas kami menuju gunung talang, perjalanan yang di tempuh lebih kurang 9 jam. dan setibanya kami di desa ai batumbuk sekitar jam 3 subuh pada tanggal 16 agustus 2018, lalu kami istirahat di sebuah mushollah menjelang subuh, dan sebelum adzan subuh di kumandangkan kami ada yang mandi dan ada juga yang hanya mencuci muka karna tidak tahan oleh dingin nya air gunung, tapi setelah mandi badan terasa segar kembali. setelah itu kami melakukan sholat subuh di mushollah.

Setelah sholat subuh kami melanjutkan istirahat kembali menjelang suasana menjadi terang dan tentu nya sambil menunggu kedai-kedai sarapan di buka untuk mengisi perut sebelum melakukan pendakian, karna mendaki butuh tenaga dan sangat banyak kalori yang di butuhkan.

Sekira jam 8 pagi kami mulai bergegas ke pos lapor dan melakukan registrasi dan mencatat semua anggota yang ikut dalam pendakian ini. setelah semua terdata maka kami memulai pendakian dan tentu nya sebelum masuk ke pintu rimba kami melakukan brefing kembali untuk mengingatkan kawan-kawan hal-hal yang di larang ketika di perjalanan dan di gunung,karna dalam pendakian ini hampir 50% masih perdana mendaki.

Setelah breefing selesai kami melanjutkan perjalanan dengan canda tawa dan gurauan dan tak ada yang aneh sikit pun. waktu berjakan sekitat 30 menit dari pos lapor kami belum jua kunjung memasuki pintu rimba, dan ternyata ada teman kami yang cidera lutut, karna niat kami ingin selalu bersama maka kami tetap support dia agar tetap bisa berjalan walau tanpa beban, dan alhamdulillaj dia bisa.

Setelah beberapa jam berjalan, maka tibalah saat nya adzan zuhur,kami pun istirahat sholat dan makan siang, dengan candaan-candaan yang lepas sambil memasak untuk makan siang. setelah perut terisi kami pun bergegas memulai perjalanan kembali karna takut kemalaman di jalan, dan alhamdulillah kami sampai sekitar jam 5 sore di cadas (area camp terakhir) lalu tanpa menunggu lama kami langsung mencari tempat camp karna padatnya lokasi yang di penuhi para pendaki untuk merayakan 17an di gunung.

Dan alhamdulillah kami mendapat lokasi untuk mendirikan 5 tenda secara berdampingan. setelah tenda didirikan kami pun berbagi tugas, ada yang masak air untuk membuat kopi dan ada yang masak nasi ada juga yang memasak lauk untuk makan malam,beriringan dengan itu dengan sontak saya terkejut karna ada salah satu dari rombongan kami cewek yang menangis-nangis tanpa sebab, lalu saya bergegas untuk menghampiri nya dan menyuruh untuk segera mengganti baju yang belum di pakai dan menyuruh teman cewek nya untuk memeluk, dan setelah itu saya menanyakan...apa yang terjadi? dia menjawab dingin, capek ,napas sesak serta kepala pusing, trus dia lanjut bicara, biasa saya tiap kali kecapek an selalu kek gini. lalu saya menanyakan, lantas apa obat nya? dia menjawab...air panas,lalu mendengar itu bergegaslah mengambilkan air panas dan alhamdulillah selang beberapa menit dia merasa aman.

Saya dan tim pun kembali melanjutkan kegiatan untuk persiapan malam,dan waktu magrib tiba kami pun melakukan sholat magrib dan setelah itu kami makan malam bersama dibuka dengan canda tawa karna ada teman yang di bully.

Singkat cerita keesokan hari nya setelah melakukan upacara bendera untuk merayakan hari kemenangan republik indonesia kami pun melakukan prefare dan packing untuk turun. sebelum perjalanan turun dimulai kami juga melakukan brefing agar turun tetap sama-sama dan jangan ada yang terpisah. setelah itu barulah kami berjalan, dan perjalanan turun kami bagi menjadi 2 tim, mengingat ramainya pendaki yang mau turun dan kami pun takut rombongan kami terpisah.

Di pertengahan perjalanan saya mengontek leader rombongan di belakang dengan menggunakan radio untuk memastikan berapa orang di belakang, dan dia menjawab 10 orang, lalu saya menjawab oke, karna rombongan saya pun ada 10 orang. setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan kembali. setelah beberapa menit berjalan,lalu kami istirahat. lalu muncullah sesorang dari teman kami yang rombongan dari belakang. kami mengira dia tidak sendiri tapi kami melihat muka dia putih ketakutan, lalu satu diantara kami menyapa. kamu kenapa? lalu dia bilang "aku takut, ayok cepat turun, aku tadi melihat ada wanita baju merah si pinggir hutan lalu dia memanggilku sini, tapi aku tak pedulikan dan terus berjalan kata nya. hampir satu jam aku tidak menemukan orang di jalur ni dan aku mengira aku tersesat, dia berbicara sambil mata merah karna menahan tangis. ayolah kita turun cepat kata nya dan aku takut malam disini dia mengikuti kita.

Lalu saya bergegas untuk menghubungi teman leader di rombongan kedua, dan memerintahkan untuk segera turun dengan cepat dua orang dari rombongan itu karna urgent. lalu teman tersebut dengan sigap pun dia turun menyusul rombongan kami (rombongan pertama) setelah sampai lalu dia membacakan ayat-ayat ke air yang di dalam gelas,lalu di suruh nya minum, selanjut nya dia segera membawa turun kawan tersebut dengan tiga orang yg terus memegang nya karna dia mau lari dan terus berontak ketakutan,lalu salah satu dari teman saya menampar nampar pipi nya untuk selalu istigfar. dan mereka turun lebih dulu.

Tinggallah kami 16 orang yg menyusul di belakang, berjalan dengan perlahan dan banyak berhentinya ketimbang berjalan nya, maklum cewek dan perdana pula. berjalan seperti siput dan selalu beriringan sekali-kali kami tertawa melihat tingkah laku dari teman-teman. dan alhamdulillah kami sampai ke pos lapor dan selamat hingga ke rumah kami masing-masing.

SEKIAN😊 

MOHON MAAF JIKA ADA SALAH PENULISAN


Komentar

Postingan Populer